Pepaya mengandung nutrisi yang amat berlimpah dan amat baik dikonsumsi anak-anak hingga lansia (lanjut usia), untuk menjaga kesehatan tubuh. Selain itu, buah yang diduga berasal dari Kostarika dan Meksiko ini, bisa diperoleh di mana saja dan kapan saja, karena buah ini tidak mengenal musim, sehingga bisa terus tumbuh sepanjang masa.
Seluruh bagian pepaya, mulai dari akar sampai dengan ujung daunnya termasuk bunga dan buahnya, mempunyai nilai medis/kesehatan yang tinggi. Bunga pepaya yang telah dimasak dan dimaniskan dengan gula, bisa digunakan untuk mengobati penyakit kuning dan bronchitis. Kulit batang pohon pepaya, bisa digunakan sebagai obat sakit gigi. Akar dan getah pepaya memiliki khasiat yang luar biasa. Keduanya mengandung zat aktif non-gizi, yaitu karpain, karposit, kautsyuk, dan papayotin, yang bisa berfungsi sebagai antibiotik. Akar pepaya juga bisa dibuat teh untuk menghilangkan parasit-parasit usus, mengobati penyakit kuning, penyakit ginjal, dan menghentikan perdarahan.
Getah pepaya juga bisa digunakan untuk menghilangkan jerawat.
Caranya: iris buah pepaya hingga keluar getahnya, kemudian oleskan ke bagian wajah yang berjerawat. Biarkan mengering, kemudian basuhlah dengan air sampai bersih. Maka, dalam waktu yang relatif singkat, kulit wajah yang sebelumnya berjerawat akan mulus kembali.
Daun pepaya sangat hebat dalam hal membantu merawat indra penglihatan. Daun pepaya mengandung vitamin A sebanyak 18.250 SI (satuan internasional).
Jumlah ini lebih banyak dari vitamin A yang dikandung wortel,sayuran yang diklaim paling hebat dalam hal merawat indra penglihatan, yang hanya sejumlah 12.000 SI. Selain itu, kandungan carposide di dalam daun pepaya, telah diketahui mampu membantu penyembuhan orang yang sedang menderita penyakit cacingan.
Pepaya mengandung serat pektin. Serat yang satu ini, memiliki kemampuan yang sangat hebat, yaitu mampu menghilangkan rasa lapar satu hari penuh.
Berdasarkan hasil sebuah penelitian yang dimuat di Journal of The American College of Nutrition, orang yang mengkonsumsi buah yang mengandung pektin, memiliki rasa kenyang empat jam lebih lama daripada orang yang juga mengkonsumsi buah, tapi tidak mengandung pektin.Pektin ini, terdapat di antara kulit dan daging buah. Oleh karena itu, jika mengupas buah, tidak boleh terlalu tebal, agar pektin tidak terbuang dengan percuma. Selain itu, serat yang dikandung oleh pepaya, sangat halus. Hal tersebut, menjadikan buah ini sangat cocok dikonsumsi oleh berbagai kalangan usia.
Buah yang memiliki nama Latin Carica papaya L. ini, juga mengandung zat papain. Keistimewaan zat ini adalah mampu membantu tubuh kita untuk mencerna makanan yang memiliki ukuran 35 kali lipat lebih besar dari ukuran pepaya yang kita konsumsi. Zat ini, tersebar di seluruh bagian buah, dari kulit sampai dengan biji, sehingga tidak mengherankan bila sejumlah ahli gizi sering memberi anjuran kepada orang-orang yang memiliki masalah dengan pencernaannya, untuk rajin mengkonsumsi pepaya lengkap dengan bijinya.
Di Cina, biji pepaya sudah lazim dikonsumsi oleh masyarakat pribumi dengan cara dikeringkan, kemudian diramu menjadi minuman teh. Dengan demikian, rasa pahit yang dikeluarkan oleh biji, akan lenyap sama sekali.
Mengkonsumsi buah pepaya secara teratur, dapat menghindarkan kita dari risiko terserang penyakit kanker kandung kemih, kanker kolon, kanker pankreas, dan kanker paru-paru. Selain itu, mengkonsumsi pepaya secara teratur juga membuat lendir usus, ( yang secara negatif mempengaruhi sistem pencernaan kita ) bisa dikurangi, bahkan parasit-parasit usus bisa dicerna.
Warning !
Pepaya memang baik untuk dikonsumsi demi menjaga kesehatan tubuh kita, tapi wanita yang sedang hamil, dilarang mengkonsumsi buah pepaya, (terutama pepaya yang masih muda atau mentah atau mengkal) dan juga kulit, daun, biji (segar/kering), dan getahnya, karena bagian-bagian buah tersebut, memiliki efek untuk menggugurkan kandungan. Jika tidak memungkinkan, (dikarenakan berbagai alasan), wanita yang sedang hamil tetap "diperbolehkan" untuk mengkonsumsi buah pepaya, itupun yang telah benar-benar masak dan dengan kuantitas/jumlah yang sedang. Dalam hal ini, dosis memainkan peran yang amat penting, karena wanita-wanita hamil yang mengkonsumsi pepaya dalam jumlah yang banyak dan dalam rentang waktu yang sangat lama, bisa menjadi mandul untuk selamanya.
Sejumlah peneliti di University of Sussex di Inggris menyebutkan, "Jika wanita yang sedang hamil mengonsumsi satu pepaya per hari, mungkin dia akan mengalami keguguran dalam waktu seminggu. Buah ini, hanya perlu dimakan dua atau tiga hari. Untuk merasakan fungsinya sebagai pengendali kelahiran. Aborsi dijamin akan terjadi, hanya dengan memakan buah pepaya yang belum masak."
Oleh sebab itulah, di berbagai negara seperti di Papua Nugini dan Peru, buah pepaya sering digunakan sebagai alat kontrasepsi (pengendali kelahiran).
Dari hasil seminar tentang pepaya yang diselenggarakan oleh Direktorat Budidaya Tanaman Buah Direktorat Jendral Holtikultura di Taman Buah Mekarsari, terungkap sejumlah informasi penting tentang manfaat mengonsumsi buah pepaya, di antaranya:
- Pepaya mampu mempengaruhi hormon pertumbuhan manusia, yang mampu membantu peningkatan kesehatan otot dan mengurangi penimbunan lemak di dalam tubuh,
- Pepaya mampu membantu mempercepat proses pencernaan
- Pepaya mampu membantu pengaturan asam amino dan membantu proses detoksifikasi racun dari dalam tubuh. Dengan demikian, sistem kekebalan tubuh akan kian meningkat,
- Pepaya membantu meningkatkan kualitas sperma. Pepaya terbukti secara signifikan dalam membantu proses kesuburan pria. Dengan mengkonsumsi vitamin C yang dikandung oleh pepaya sebanyak 500 miligram per hari, maka para pria dapat meningkatkan jumlah sperma, menstimulasinya menjadi lebih subur, dan (yang paling penting) mempercepat pergerakan sperma, yang pada akhirnya mempercepat terjadinya kehamilan,
- Pepaya merupakan salah satu buah yang amat baik dijadikan sebagai sumber antioksidan, yang bisa diandalkan untuk mengenyahkan radikal bebas pemicu penyakit kanker, karena pepaya mengandung vitamin C dan karoten dalam jumlah yang lumayan banyak,
- Pepaya memiliki sifat antiseptik dan dapat membantu mencegah perkembangan bakteri yang dapat merugikan usus. Selain itu, pepaya membantu menormalkan pH usus, sehingga keadaan flora usus menjadi normal,
- Pepaya yang telah masak dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit disentri dan reumatik,
- Zat papain yang dikandung oleh pepaya dapat memecah makanan yang mengandung protein, sehingga terbentuklah senyawa asam amino yang bersifat autointoxicanting, sehingga otomatis menghilangkan terbentuknya berbagai substansi yang tidak diinginkan tubuh, yang terjadi akibat proses pencernaan yang tidak sempurna. Dengan demikian, kita akan terbebas dari penyakit epilepsi, hipertensi, kencing manis, radang sendi, dan sembelit.
Mengingat banyaknya manfaat yang bisa diperoleh dari mengonsumsi pepaya, ada baiknya pepaya disisipkan dalam daftar makanan yang akan dikonsumsi. Anda tentu tidak akan menolak buah yang menjanjikan kesehatan pencernaan, mengurangi timbunan lemak, dan mengurangi risiko terkena serangan kanker, bukan?
Maka, jangan ragu untuk mengkonsumsi buah pepaya sebagai hidangan spesial di rumah Anda.
Sekian tentang Manfaat Pepaya Bagi Kesehatan Tubuh, semoga ada manfaatnyan dan mudah mudahan pada postingan berikutnya kita bisa secara khusus mempelajari manfaat akar dan daun pepaya.
Sumber Baca :
Tietze, Harald. 2002. Terapi
Pepaya. Jakarta: Prestasi Pustaka
Publishers. Cetakan pertama.
@salam berbagi @
0 komentar:
Posting Komentar